Seni
tari suku Kutai dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni Seni Tari Rakyat dan Seni
Tari Klasik :
Seni
Tari Rakyat
Merupakan kreasi artistik yang timbul ditengah-tengah masyarakat umum. Gerakan
tarian rakyat ini menggabungkan unsur-unsur tarian yang ada pada tarian suku
yang mendiami daerah pantai. Yang termasuk dalam Seni Tari Rakyat adalah:
Tari Jepen
Jepen adalah kesenian rakyat Kutai yang dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan
Islam. Kesenian ini sangat populer di kalangan rakyat yang menetap di pesisir
sungai Mahakam maupun di daerah pantai.
Tarian
pergaulan ini biasanya ditarikan berpasang-pasangan, tetapi dapat pula
ditarikan secara tunggal. Tari Jepen ini diiringi oleh sebuah nyanyian dan
irama musik khas Kutai yang disebut dengan Tingkilan. Alat musiknya
terdiri dari gambus (sejenis gitar berdawai 6) danketipung (semacam
kendang kecil).
Karena
populernya kesenian ini, hampir di setiap kecamatan terdapat grup-grup Jepen
sekaligus Tingkilan yang masing-masing memiliki gayanya
sendiri-sendiri, sehingga tari ini berkembang pesat dengan munculnya
kreasi-kreasi baru seperti Tari Jepen Tungku, Tari Jepen Gelombang, Tari Jepen
29, Tari Jepen Sidabil dan Tari Jepen Tali.
Seni
Tari Klasik
Merupakan tarian yang tumbuh dan berkembang di kalangan Kraton Kutai
Kartanegara pada masa lampau. Yang termasuk dalam Seni Tari Klasik Kutai adalah:
1.
Tari Persembahan
Dahulu tarian ini adalah tarian wanita kraton Kutai
Kartanegara, namun akhirnya tarian ini boleh ditarikan siapa saja. Tarian yang
diiringi musik gamelan ini khusus dipersembahkan kepada tamu-tamu yang datang
berkunjung ke Kutai dalam suatu upacara resmi. Penari tidak terbatas jumlahnya,
makin banyak penarinya dianggap bagus.